. Ash-Shihhahcorner: Deteksi Dini Ca Cervix
Friday 17 June 2011

Deteksi Dini Ca Cervix


Apa sih kanker serviks itu?
Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks adalah bagian rahim yang menghubungkan rahim sebelah atas dengan vagina. Kanker serviks adalah kanker no. 2 yang paling sering menyerang dan mematikan perempuan di seluruh dunia.

Apa saja gejala kanker serviks?
Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal serviks yang dapat ditemukan melalui tes Pap Smear. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala sebagai berikut : Pendarahan vagina yang tidak normal seperti :
1. Pendarahan di antara periode menstruasi yang regular
a. Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
b. Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul
2. Rasa sakit saat berhubungan seksual
Bila mengalami salah satu gejala di atas, segeralah hubungi dokter! Kondisi di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker serviks, tapi dapat merupakan tanda infeksi vagina yang perlu segera diobati.

Test Pap Smear
Tes Pap smear (Tes Pap) dapat mendeteksi adanya sel yang tidak normal pada serviks sedini mungkin.

Apa sih Pap Smear itu?
Pap Smear disebut juga dengan Pap Test. Setiap saat sel-sel tubuh mati, lalu mengelupas. Sekali pun sel-sel ini telah lepas dari tubuh, ia merupakan "gudang informasi" yang sangat bermanfaat. Lewat sel-sel ini dapat diketahui sesuatu yang tidak beres, suatu proses yang tidak normal sedang menggerogoti mulut rahim seseorang. Hal inilah yang dikerjakan dalam pemeriksaan pap smear. Dengan sikat yang sangat halus, mulut rahim dikerok untuk mendapatkan sampel sel-sel dari dalamnya. Berikutnya, bahan ini harus diwarnai atau dicat agar visualisasinya di bawah mikroskop lebih baik. Pengecatan yang digunakan bernama papanicolaou -- mengabadikan nama penemunya, dr. George Papanicolaou.

Siapa yang harus melakukan Pap Smear?
Di Indonesia, pap smear dianjurkan untuk dilakukan secara rutin bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual dan berusia lebih dari 25 tahun hingga 60 tahun. Sebaiknya, pap smear dilakukan setiap tahun atau bila hasil pemeriksaan dua kali berturut-turut normal, pemeriksaan boleh dilakukan dua tahun sekali.

Persiapan sebelum melakukan Pap Smear :
1. Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum menstruasi berikutnya.
2. Berikan informasi sejujurnya kepada dokter Anda tentang riwayat kesehatan dan penyakit yang pernah Anda derita, terutama penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
3. Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan bahan pemeriksaan.
4. Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam 24 jam sebelumnya.
5. Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum pemeriksaan.
6. Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada dokter Anda, karena ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel.
Lantas, apa yang harus dilakukan setelah pemeriksaan pap smear? Apabila hasil pemeriksaan normal, ulangi pemeriksaan setahun kemudian. Jika hasil tes menemukan adanya sel-sel abnormal, berkonsultasilah segera ke dokter ahli kandungan. Jika kanker mulut rahim ditemukan dalam stadium dini, besar harapan untuk menyembuhkannya secara sempurna.

Beberapa kemungkinan dari hasil pemeriksaan pap smear adalah sbb :
1. Infeksi, proses yang amat sering bersarang pada mulut rahim. Sebagian besar kasusnya tanpa gejala. Kadang-kadang satu-satunya keluhan yang muncul adalah keputihan. Sekalipun mayoritas kasus boleh dikata tidak berbahaya, sebagian kecil dapat muncul dalam intensitas yang tergolong berat. Dokter akan menelusuri penyebabnya dan memberi terapi yang spesifik. Jika dianggap perlu pap smear ulangan, mesti dikerjakan dalam waktu 6 bulan untuk melihat atau mengevaluasi apakah radang sudah menyembuh.
2. ASCUS (atypical squamous cells of undetermined significance) yang artinya ada sedikit kelainan atau abnormalitas pada sel-sel mulut rahim. Pasien sering dibuat cemas dan tidak bahagia oleh konklusi ini karena makna dari hasil pemeriksaan ini masih belum jelas. Karena itu, langkah yang berikutnya ditempuh ialah dengan melakukan pap smear ulangan
3. setiap 6 bulan selama dua tahun. Kadang-kadang diperlukan pemeriksaan tambahan yang disebut kolposkopi, yaitu peneropongan langsung mulut rahim dengan mikroskop.
4. Karsinoma intra-epitelial, lingkup kelainan ini ialah diplasia hingga neoplasia yang terbatas pada sel-sel permukaan. Displasia ialah kelainan prakanker yang sifatnya reversible. Namun begitu, jika ia tidak diobati dapat timbul transformasi menuju keganasan.
5. Karsinoma invasif. Pada akhirnya sel kanker tumbuh menembus melewati lapisan epitel permukaan, masuklah kita pada stadium invasif. Pada tahap ini penyembuhan menjadi jauh lebih sulit.
Ingat dengan Melakukan pap smear secara teratur, menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan risiko timbulnya kanker leher rahim misalnya berganti-ganti pasangan seksual, merokok, menjaga kebersihan organ intim dan selalu waspada dan segera ke dokter bila mengalami tanda-tanda yang mencurigakan, seperti keputihan dan pengeluaran cairan yang berbau busuk dari vagina, perdarahan yang terjadi setelah melakukan hubungan intim, dan perdarahan atau haid yang abnormal akan menghidarkan kita dari KANKER SERVIKS YANG MEMATIKAN!


sumber : Dikutip dari beberapa artikel kesehatan.


0 comments:

Post a Comment


ShoutMix chat widget